MALANG_BM-
Berbagai persiapan dilakukan sekolah menjelang pelaksanaan
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Tahun 2019 mulai dari
tryout hingga istighotsah dan doa bersama. Seperti dilaksanakan di lembaga pendidikan
yang bernaung di Yayasan Baitul Makmur Kota Malang. Seluruh pelajar Kelas VI SD Islam, Kelas IX SMP Islam, dan Kelas XII SMK Baitul Makmur
bersama kepala sekolah, guru, wali murid, dan pengurus yayasan
menggelar istighotsah dan doa bersama di Masjid Baitul Makmur, Senin
(15/4/2019).
Istighotsah dan doa
bersama yang dimulai pukul 08.00 ini bertujuan agar diberikan kemudahan dan
kelancaran dalam pelaksanaan ujian nasional yang akan digelar pada 22-25 April
2019. Sekaligus sebagai ajang silaturrahim serta mempererat ukhuwah Islamiyah. Kegiatan
tersebut juga mendatangkan Gus Ali Mustofa Asady dari Pondok Pesantren Nurul Ulum,
Kacuk, Sukun, Kota Malang untuk memberi ceramah agama dan memimpin pelaksanaan
istighotsah dan doa bersama.
"Kami berharap,
adanya tambahan doa dari Gus Ali (Ali Mustofa Asady) semua anak didik Baitul
Makmur diberi kemudahan dan kelancaran serta kesehatan saat mengikuti ujian nasional.
Juga nilai ujian bagus dan bisa sesuai harapan untuk melanjutkan ke jenjang
selanjutnya," kata Kepala SD Islam Baitul Makmur Dra. Hj. Fatimah, M.M,
saat memberikan sambutan dalam pelaksanaan istighotsah dan doa bersama di Masjid
Baitul Makmur, kemarin.
Menurut Bu Fat, sapaan akrab Dra. Hj.
Fatimah, M.M, Baitul Makmur sudah selesai melakukan persiapan untuk melaksanakan
UNBK, mulai jenjang SD hingga SMK. Bahkan, UNBK untuk jenjang SMK sudah selesai
dilaksanakan pada Maret lalu. Sedangkan untuk jenjang SD dan SMP akan dilakukan
pada 22-25 April mendatang.
“Mulai tahun ini, ujian nasional jenjang SD
dilakukan secara online dan paper (tulis). Sedangkan SMP sudah online mulai
tahun kemarin. Alhamdulillah, Baitul Makmur mendapatkan bantuan lima unit komputer
dari Dinas Pendidikan untuk menunjang pelaksanaan ujian nasional,” papar dia.
Bu Fat dalam kesempatan tersebut juga meminta
wali murid yang hadir dalam acara tersebut untuk menjaga kesehatan putra
putrinya selama menjelang hingga pelaksanaan
ujian nasional. “Jangan sampai pada saat
pelaksanaan ujian nasional putra putrinya sakit sehingga ada yang mengikuti
ujian susulan,” ujar dia.
Sementara itu, sebelum
memulai istighotsah dan doa bersama, Gus Ali Mustofa Asady memberikan ceramah
agama yang intinya memberikan motivasi kepada siswa siswi Baitul Makmur agar
berhasil.
Gus Ali pun menyitir ungkapan Arab yang
terkenal di kalangan pesantren yaitu “Man Jadda WaJada” yang artinya “Barangsiapa
bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil”. “Tidak ada siswa yang bodoh tapi
yang ada adalah siswa yang malas belajar,” kata Gus Ali memberikan semangat.
Bahkan, Gus Ali menegaskan bahwa kesuksesan tidak
memandang latar belakang orang tuanya,
apakah miskin atau kaya. Karena itu, ayah berputra empat ini meminta kepada siswa
dan siswi Baitul Makmur agar menggantungkan cita-citanya setinggi langit.
Sedangkan suasana pelaksanaan istighotsah ini
terlihat penuh haru dan khidmat. Siswa siswi Baitul Makmur bersama orang tuanya
yang mendampingi di sebelahnya khusyu dan tak mampu membendung air matanya saat
melakukan istighotsah ketika Gus Ali memberikan refleksi mengingat kematian. ”Bayangkan
15 detik lagi nyawa kita akan dicabut, kita sakaratul maut. Tidak ada yang bisa
menolong kita,” kata Gus Ali. (hen)
Penulis/Editor:
Hendarmono Al Sidarto
0 komentar:
Posting Komentar