MALANG_BM-SMP Islam Baitul Makmur melakukan pertemuan dengan Wali Peserta
Didik Baru Tahun Ajaran 2018/2019 di Ruang Kelas Lantai 2. Jumat
(20/7/2018). Hadir dalam pertemuan Ketua
Yayasan Baitul Makmur Drs. Rolla Gino Pribadi, Kepala SMP Islam Baitul Makmur
Ahmad Nur Syadzili, S.Pd, Wakil Kepala (Waka) Madrasah Diniyah Muhammad Romli,
S.Ud, Waka Kurikulum SMP Baitul Makmur Lya Ratnawati, S.Pd, M.Pd, dan Wali
Kelas 7 SMP Baitul Makmur Khoirul Anisa, S.S, S.Pd.
Kepala
SMP Islam Baitul Makmur Ahmad Nur Syadzili, S.Pd, mengatakan tujuan digelarnya
pertemuan ini yang pertama adalah untuk pengenalan struktur organisasi yayasan
dan sekolah. Yang kedua, kata kepala sekolah yang akrab disapa ustadz Nur, adalah memperkenalkan program kegiatan selama
tiga tahun ke depan atau kurikulum yang disampaikan di awal. Termasuk
pembentukan paguyuban wali murid.
“Alhamdulillah, respons wali murid dalam pertemuan hari ini (kemarin)
bagus. Program-program yang kami tawarkan sangat didukung dan disetujui apa
yang kita sarankan. Awalnya yang tidak ingin mondok, ada yang tertarik untuk
masuk ke pondok pesantren karena program yang ditawarkan sesuai dengan program
sekolah,” kata ustadz Nur.
Lebih lanjut dijelaskan ustadz Nur, siswa yang ikut program
pondok pesantren diharuskan menginap di asrama yang sudah disediakan. “Jadi, siswa
24 jam berada di Baitul Makmur. Kalau yang tidak mondok, siswa hanya pagi
sampai sore,” kata dia.
Ustadz Nur menambahkan, harapan dari pertemuan ini adalah
adanya dukungan dari wali murid, khususnya program sekolah tahfidz, yang tidak bisa
berjalan hanya mengandalkan dari kerja keras bapak ibu guru, Melainkan juga
kerja keras dari wali murid dan siswa. Karena itu, harus ada kemauan dan doa
dari orang tua, anak-anak, serta usaha dari bapak ibu guru untuk mewujudkan
pogram-program sekolah.
“Harapan yang kedua, dan ini yang paling penting, adalah
adanya dukungan material (dana) untuk mendukung pogram-program sekolah, khususnya
sekolah tahfidz ,” jelas dia.
Terkait kelas tahfidz, ustadz Nur mengatakan, tanggapan wali
murid juga sangat setuju diadakan. “Kami tadi menyampaikan, bahwasanya kita
urusi Al-Qura’an lah insya Allah,
Allah akan mengurusi kegiatan kita. Dari situ mayoritas wali murid sepakat, oh betul Baitul Makmur di pagi hari
dakwahnya Al-Qur’an insya Allah pelajaran yang lain akan mudah untuk diserap.
Jadi semua siswa diarahkan ke tahfidz. Tinggal nanti hasilnya sesuai kemampuan
dan kemauan siswa,” jelas dia.
Ustadz Nur pun memberikan bukti bahwa lulusan tahun ajaran
2017-2018 siswa Baitul Makmur 70 persennya diterima di sekolah menengah atas
(SMA)/sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri favorit, sedangkan 30 persennya diterima di sekolah swasta.
“Ini menunjukkan siswa di
sini (Baitul Mahmur) meski digembleng sekolah tahfidz, digembleng Al-Qur’an
tidak kalah dengan siswa di sekolah negeri yang menekankan materi-materi UN
(Ujian Nasional),” tegas ustadz Nur.
Sementara itu, saat diberikan kesempatan bertanya dalam
pertemuan kemarin, wali murid memberikan masukan-masukan untuk kemajuan Baitul
Makmur ke depannya. Salah satunya adalah Slamet Djunaedi, wali murid dari Muhammad
Chaidar Djunaedi P, yang menyambut baik program-program yang akan dijalankan
Baitul Makmur dalam memberikan layanan pendidikan. “Saya memberikan kepercayaan
penuh kepada Baitul Makmur untuk memberikan pendidikan kepada anak saya. Saya percaya, Baitul Makmur akan mendidik
siswa-siswanya menjadi yang terbaik dalam bidang agama maupun umum,” kata
Slamet Djunaedi. (hen)
Penulis/Editor: Hendarmono Al
Sidarto
0 komentar:
Posting Komentar